Wednesday 17 February 2016

Pipeline Free Span Mitigation

Jalur pipa offshore memiliki sejumlah geo-hazards yang akan berdampak pada kerusakan pipa bawah laut. Geo-hazards sendiri merupakan suatu ancaman atau bahaya yang ditimbulkan oleh proses alami atau hasil dari proses alam yang nantinya berpotensi menimbulkan bencana. Beberapa geo-hazards yang mungkin terjadi pada pipa bawah laut diantaranya patahan dasar laut (submarine faults), pergerakan tanah (submarine landslides), erosi sedimen dasar laut (seabed scour), serta likuifaksi tanah akibat gempa bumi maupun akibat gelombang laut (soil liquefaction). Dari beberapa geo-hazards tersebut akan memberikan dampak pada pipa salah satunya yaitu Free span.
Free span sendiri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh pipa dimana terjadi adanya suatu bentangan (gap) terhadap dasar laut (seabed). Free span sangat beresiko dan memiliki tingkat ancaman yang cukup tinggi pada konstruksi pipa bawah laut. Kondisi ini harus mendapat perhatian khusus dalam proses desain awal pipa bawah laut. Adanya free span dapat menimbulkan terjadinya bending sebagai akibat dari beban statis yang terjadi pada pipa. Sedangkan adanya getaran/osilasi pada pipa yang dapat menimbulkan terjadinya fenomena vortex shedding diakibatkan oleh beban dinamis pada pipa. Oleh karena itu, untuk menganalisa panjang jalur pipa maksimum yang mengalami free span, harus dilakukan dalam dua macam kondisi yaitu kondisi statis dan kondisi dinamis.
Secara umum, ada 3 macam analisa kondisi pada free span yang berdasarkan adanya kasus pembebananan pada pipa yaitu pada kondisi Instalasi, kondisi Hydrotest serta kondisi Operasi. Untuk analisa kondisi instalasi dilakukan pada jenis pipa baru, material pengisi masih kosong, serta pembebanan eksternal secara periodik 1 tahun. Untuk analisa kondisi hydrotest dilakukan pada jenis pipa baru, berisi air secara penuh, dan pembebanan secara periodik 1 tahun. Sedangkan untuk analisa pada kondisi operasi, dilakukan pada pipa yang sudah mengalami korosi, material pipa berisi gas serta pembebanan dari luar secara periodik 100 tahun.
Dari penjelasan diatas, pada setiap kondisi akan dianalisa free span pada pipa akibat adanya beban statis sehingga dapat diketahui panjang span yang diijinkan. Hal tersebut akan dijadikan sebagai acuan pipa yang memiliki kondisi panjang free span yang kritis dan melebihi panjang span yang diijinkan untuk dianalisa lebih lanjut. Untuk kondisi yang mengalami beban dinamis, juga akan menentukan panjang span yang diijinkan dengan tujuan agar frekuensi natural pada pipa tidak sama dengan frekuensi beban yang mengenai free span.

Daftar Pustaka :
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-23295-4208100017-Chapter1.pdf

No comments:

Post a Comment